Banyak orang berpikir bahwa Malaikat lebih mulia dari Manusia. Hal ini disebabkan Malaikat diciptakan dari cahaya serta memiliki sifat yang baik dan patuh. Malaikat juga kerap dianggap sebagai simbol kesempurnaan, keindahan, kepatuhan dan kemuliaan.
Banyak orang berpikir bahwa Iblis lebih buruk dari Manusia. Hal tersebut disebabkan Iblis diciptakan dari api yang panas, memiliki rupa yang buruk, abstrak serta memiliki sifat yang sombong dan pendendam.
Banyak orang berpikir bahwa binatang atau hewan lebih rendah, hina dan dianggap sebelah mata oleh Manusia. Hal tersebut disebabkan karena mereka diciptakan hanya untuk disiksa lalu menghibur seperti hewan dalam sirkus atau diburu habis demi kebutuhan perut atau menjadi barang-barang yang digunakan manusia yang bahkan barang tersebut bukanlah kebutuhan yang penting.
Anggapan-anggapan seperti itu merupakan kebenaran, namun juga terdapat kekeliruan yang sangat besar. Pada faktanya Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan. Saking sempurnanya, manusia berpotensi menjadi makhluk terbaik yang lebih mulia dari Malaikat, berpotensi menjadi makhluk terburuk seperti iblis atau berpeluang lebih hina dari binatang.
Manusia berpotensi menjadi makhluk yang lebih baik dari Malaikat bukanlah bualan semata. Malaikat diciptakan tanpa sebuah nafsu dan keinginan duniawi. Malaikat diciptakan dengan sifat tunduk, patuh dan tanpa nafsu. Sehingga ia tidak pernah berbuat keji serta melanggar perintah Tuhan. Sedangkan Manusia diciptakan dengan sebuah nafsu dan keinginan duniawi. Ketika Manusia dalam kondisi dipenuhi nafsu dan keinginan jahat, namun ia dapat menahan dan mengendalikan hasrat tersebut, maka dapat dipastikan Manusia bisa menjadi lebih baik dari Malaikat. Hal ini dikarenakan menahan dan mengendalikan sebuah nafsu dan keinginan duniawi merupakan hal yang sangat sulit dilakukan Manusia dan menjadi ujiannya tersendiri. Bahkan malaikat Harut dan Marut yang awalnya meremehkan manusia, ketika di uji menjadi manusia, mereka kalah dengan nafsu duniawi tersebut.
Manusia dapat menjadi buruk seperti Iblis, saat dirinya sangat sombong dan arogan. Ia merasa bahwa tidak ada orang lain yang lebih baik, lebih hebat, lebih kuat dan lebih benar dari dirinya sendiri. Hal seperti ini merupakan kesalahan sama yang pernah dilakukan Iblis pada zaman pen-ciptaan Adam. Iblis enggan untuk bersujud kepada Adam atas perintah Allah karena merasa dirinya lebih baik. Kesombongan itulah yang akhirnya menghancurkannya dan menjadikannya makhluk yang buruk. Oleh karena itu, hati-hati dengan arogansi dan kesombongan. Jangan pernah merasa diri lebih baik dan lebih benar dari siapa pun meski anak kecil sekali pun. Jangan pernah merasa paling berkuasa dan kebal hukum. Padahal kebenaran, kekuatan dan kesombongan hanyalah milik Allah semata.
Manusia dapat menjadi makhluk yang lebih rendah dan hina dari binatang ketika manusia tidak menggunakan akal dan hati nuraninya. Banyak Manusia yang bejat menyetubuhi anggota keluarga dan saudaranya sendiri. Banyak Manusia yang membunuh keluarga, saudara dan orang lain dengan begitu mudahnya hanya karena uang. Banyak Manusia yang menghancurkan dunia dan lingkungan alih-alih demi makanan, tempat tinggal dan keamanan. Bahkan hewan-hewan dalam mencari makanan, sumber daya dan tempat tinggal tidak berlebihan seperti apa yang dilakukan Manusia.
Paradigma Manusia sebagai makhluk terbaik atau terburuk merupakan pilihan masing-masing. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di antara ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi kebebasan bagi Manusia atas pilihannya sendiri. Hanya saja pilihan itu kelak akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah kelak.
Wallahu'alam.
