Pecinta manhua dengan tema peperangan, fantasi, action dan strategi, Tang Yin Zai Yi Jie menjadi salah satu rekomendasi manhua yang bisa ente baca. Manhua ini berstatus tamat dengan 394 chapter. Setiap chapternya terbilang pendek jadi lumayan cepat untuk dibaca. Kekurangan manhua ini hanya sistem penggambarannya tidak vertikal seperti manhua sekarang sehingga kadang perlu zoom untuk membaca beberapa teks.
Alur Cerita
Pembunuh profesional dari Chengdu, Tang Yin, suatu malam ia menyelamatkan gadis cantik yang hendak diperkosa 4 pria dalam keadaan pingsan. Tang Yin membunuh para pria tersebut dan membawa gadis itu ke rumah sakit. Sepulangnya, ia tertidur lelap. Saat ia terbangun, ia terkejut karena tidak memakai busana dan terbangun di dalam hutan yang sangat lebat. Hutan tersebut terlihat asing dan dipenuhi dengan hewan buas yang aneh. Dari atas jurang, Tang Yin melompat ke dalam sungai.
Ketika menepi, ia dikagetkan bahwa terdapat peperangan di daerah lokasi itu. Pertama-tama Tang Yin mengambil pakaian salah satu prajurit negara Feng yang mati di tepi sungai dan menyamar menjadi bagian prajurit tersebut. Sayangnya, ia tidak mengetahui bahwa parajurit yang ia samari ternyata sedang dikepung. Ia bersembunyi di dalam gua tanah, penuh luka dan seperti diambang kematian. Seketika terdapat sisa jiwa master kegelapan yang telah dikhianati oleh cintanya. Jiwa yang ingin balas dendam, akhirnya memasukan ingatan dan sisa kekuatannya pada Tang Yin. Sejak saat itu Tang Yin menjadi Spiritualitas Kegelapan.
Setelah menjadi spiritualis kegelapan, Tang Yin bertemu orang yang sangat cerdas dan ahli strategi, Qiu Zhen. Qiu Zhen pun mulai mengikuti dan memanggil Tang Yin kakak. Tang Yin yang berhasil membunuh sersan 1 dari negara Ning akhirnya mendapatkan kehormatan sebagai Sersan ke 1 dibahwah komando Jendal Wu Mei.
Suatu malam, Jendral Wu Mei memberi tugas kepada Tang Yin untuk membuat jalan keluar menuju Tongmen yang mana terdapat 8000 brigade negara Ning. Qiu Zhen sebagai ahli strategi memberikan solusi yang kemudian dieksekusi oleh Tang Yin. Ia menyusup ke pusat barisan musuh dan menculik seorang pangeran yang dijaga oleh Jendral musuh. Tugas pertama Tang Yin sebagai Sersan 1, sukses besar.
Tang Yin dan pasukan lainnya pergi ke kota Tongmen. Ia membeli senjata dager berbentuk bulan sabit dengan seluruh uang imbalan yang ia terima. Tiba-tiba penyerangan terjadi di Kota Tongmen. Tang Yin yang baru saja kembali dari medan perang dengan sigap membantu pasukan perbatasan. Ia bertemu dengan Gu Yue dan Yue Tian yang kelak nanti akan jadi kaki tangannya. Pada perang di perbatasan, Tang Yin berhasil mengambil kepala Jendral musuh pasukan Ning, Wu Kui. Akhirnya Tang Yin beserta rombongan pergi ke kota Yan, ia membentuk pasukan baru sebagai Ketua Infanteri 2. Li Wei, Liu Zhongseng, Chen Fang dan Ai Jia meski tidak memiliki pengalam perang dan masih remaja, Tang Yin merasa bakat mereka tak biasa dan memilih mereka menjadi tiang utama Tang Yin dan melatihnya.
Meski pada awalnya semua orang di negara Feng meremehkan Tang Yin karna dianggap Nepotisme, bahkan beberapa prajuritnya meremehkannya, Namun waktu demi waktu semua orang mulai mengetahui bahwa Tang Yin merupakan sosok yang kuat, berbahaya bahkan keluarga Liang (Satu dari empat pilang negara Feng) menganggap Tang Yin begtu licik. Disisi lain prajurit di bawah komando Tang Yin mulai setia sepenuhnya. Karier Tang Yin sebagai Jendral begitu lancar. Hal ini membuat ia dan pasukannya dipercaya mengawal putri sang raja.
Seperti cerita pada cerita umumnya, perjalanan mengawal sang putri tidak sepenuhnya mulus. Saat tiba di kota Wan, terjadi penyerangan ke kediaman putri. Maksud pembunuhan putri adalah untuk menghentikan perjanjian perdamaian 3 negara yaitu Feng, Ning dan Mo. Diketahui Walikota kota Wan, Li Xian. Li Xian pun dibawa ke ibu kota kerajaan untuk dihukum.
Jendral Utara dan Penjaga Tianyuan
Dalam rapat Raja dan 4 Perdana Menteri, Raja Zhan ingin memberikan Tang Yin sebuah promosi. Saat itu Perdana Menteri Wu merekomendasikannya sebagai Jendral Barat dan memegang 3 pasukan, namun Perdana Menteri Liang Xing yang membenci Tang Yin merekomendasikan Tang Yin sebagai Jendral Utara dan Pejaga Daerah serta mengirimnya ke daerah Pingyuan Kabupaten Tianyuan yang merupakan tempat terburuk dan sulit berkembang. Alih-alih menstabilkan daerah di sana dan peduli pada negara Feng, Liang Xing memiliki harapan agar Tang Yin terbunuh didaerah terburuk itu atau paling tidak bakatnya yang hebat dapat terkubur dan terkurung di sana selamanya. Raja yang terhasut oleh perkataan manis Perdana Menteri Liang langsung menyetujuinya dan mengirim Tang Yin ke daerah tersebut.
Daerah Pingyuan merupakan daerah terpencil dan terpelosok. Jalan menuju daerah tersebut sering dihadang oleh perampok bersaudara yang menguasai spiritual. Daerah tersebut juga sering diserang oleh Federasi Barbar. Prajurit di sana kurus dan pakaiannya lusuh dan tipis. Persediaan 3 tahun tertahan akibat korupsi dari Penjaga Kabupaten Yuhe. Sebagai Jendral Utara hal yang pertama Tang Yin lakukan adalah membersihkan sarang perampok, mengatasi persediaan yang di korupsi dan mencegah penyerangan Federasi Barbar.
Meski daerah Ping Yuan merupakan daerah yang buruk, namun banyak keuntungan yang didapat Tang Yin. Tang Yin mendapat rekan-rekan yang berbakat seperti Xiao Mu Ching yang cerdas seperti Qiu Zhen, kakak pertama Shanguan Yuanji yang ahli dalam urusan administrasi dan internal, Shanguan Yuanrang yang merupakan master terkuat memiliki fisik dewa yang membantu Tang Yin di medan perang, Shanguan Yuanwu dan Shanguan Yunbiao yang merupakan bandit pada awalnya, telah berubaha menjadi pengawal pribadi Tang Yin. Selain itu TangYin bertemu 4 spiritualis kegelapan yang mengaguminya dan rela setia dan melayani Tang Yin. Mereka adalah Cheng Jin, Jia Xi, Jiang Mau, dan Ao Ching.
Dengan orang berbakat tersebut, Tang Yin mulai mengubah keadaan daerah Ping Yuan menjadi lebih sejahtera. Sedikit demi sedikit banyak pengusaha yang mulai mengembangkan bisnis di daerah tersebut salah satunya keluarga dagang Fan. Fan Min, putri keluarga Fan jatuh cinta dengan Tang Yin setelah ia diselamatkan dari rencana pembunuhan. Keluarga Fan banyak membantu perkembangan daerah Pingyuan dengan menjual barang jarahan perang melawan Federasi Barbar.
Saat Kota mulai berkembang secara perlahan Federasi Barbar kembali menyerang untuk balas dendam atas kekalahan sebelumnya. Mereka datang dengan jumlah 60.000 pasukan. Dengan strategi taktik kota kosong saran dari Xiao Mu Ching, pasukan berjumlah 60.000 terkepung dan dapat diratakan hanya dengan 20.000 orang. Kemenangan itu membuat Xiao Mau Ching diangkat menjadi Jendral Pengarah Perang.
Tak kunjung usai, dengan sifat pendendam Federasi Barbar atas dua kali kekalahan di medan perang dan penghancuran pasokan dan logistik, Ia kembali mengirimkan 200.000 pasukan untuk meratakan daerah Pingyuan. Mengetahui hal ini dan menyadari bahwa rasio jumlah pasukan yang sangat signifikan, Tang Yin memerintahkan bawahannya untuk bertahan melindungi benteng sedangkan ia pribadi membawa 1.000 pasukan menyerang langsung daerah Barbar tersebut di Kota Beisa agar dapat menarik kembali 200.000 pasukan tersebut.
Tang Yin yang berhasil menyelinap dan hampir membunuh Raja Beisa, membuat Raja tersebut langsung mendekrit pasukannya untuk mundur dan kembali. Sejak saat itu, Federasi Barbar tidak lagi membuat gerakan untuk menyerang Pengyuan, justru sang Raja meminta perjanjian perdamaian kepada Tang Yin. Meski Tang Yin memenangkan peperangan, namun akibat tindak ceroboh Xiao Mu Ching, Jendral Zhang harus berkorban dan mati di medan perang.
Pemberontakan Kerajaan
Di Ibu Kota Kerajaan , Kota Yan, kondisi setelah kepergian Tang Yin telah berubah menjadi kacau. Api pemberontakan tak bisa terbendung. Dalang pemberontakan ini adalah salah satu Perdana Menteri Zhong Tiang. Bekerja sama dengan negara Ning dengan memberikan 100 Km tanah negara Feng di Kota Tongmen. Ia berhasil menghancurkan kekuasaan Raja Zhan. Membunuh raja, keturunan serta seluruh orang yang memiliki marga Zhan. Ia meyandera 3 Perdana Menteri lainnya dan berencana membunuh semua orang yang tak bersedia tunduk padanya. Ia juga berhasrat dan ingin menikahi Wu Mei.
Seketika Qiu Zhen memiliki ambisi untuk mengalahkan Zhong Tian dan menjadikan Tang Yin sebagai raja negara Feng. Ia mendesak Tang Yin agar segera bertindak dan memberi perintah. Meski pada awalnya Tang Yin bersikap pasif, namun akhirnya ia terpancing saat Wu Mei hendak dijadikan istri. Tang Yin, Yuanrang dan Cheng Jin menyusup ke dalam Kota Yan, dengan kekuatan spirit gelap ia membebaskan semua orang termasuk Liang Xing yang pada awalnya membenci Tang Yin. Banyak orang yang akhirnya bersedia bekerja di bawah komando Tang Yin.
Pada akhirnya peperangan pun kembali terjadi antara pasukan kerajaan Feng melawan pasukan Tang Yin. Zhong Tian menganggap pasukan Tang Yin adalah pemberontak, sedangkan pasukan Tang Yin pun menganggap pasukan Zhong Tian juga penghianat, mereka harus dibunuh agar dapat menenangkan roh dari raja sebelumnya.
Zhong Tian mengirim pasukan kecil yang di pimpin oleh putranya Zhong Wen. Selain itu Zhong Tian meminta bantuan negara Ning yang di pimpin oleh Jendal Wudi dan Wushang. Meski jumlah pasukan keseluruhan sisi Zhong Wen besar, namun Tang Yin dapat menutupinya dengan strategi perang serta informasi dari mata-mata yang sangat hebat.
Secara perlahan-lahan, Pasukan Tang Yin mulai menguasai Kota dan Kabupaten satu demi satu. Khususnya Kota Tongmen yang sangat penting bagi semua pihak. Kota yang telah dikuasai negara Ning kini telah kembali ka tangan pasukan milik Tang Yin. Banyak Jendral-jendral hebat yang akhirnya berpindah ke sisi Tang Yin. Tang Yin juga banyak membentuk aliansi negara negara-negara lain seperti Beisa, Mo dan Duji. Kota terakhir yang harus di taklukan Tang Yin adalah Kota Yan, Ibu Kota kerajaan Feng. Namun, Zhong Tiang yang sangat licik telah lama meninggalkan Kota Yan, ia pergi ke Provinsi Gaochuan.
Dalam 3 bulan, Tang Yin yang berhasil menguasai Kota terakhir Ibu Kota Kerajaan, tidak langsung berambisi dan duduk di atas takhta. Ia memposisikan dirinya hanya sebagai Jendral Utara dan Penjaga Provinsi Tianyuan. Hal ini membuat ia di cintai oleh seluruh kalangan. Salah satu yang berambisi dan mendukungnya adalah selir raja terdahulu, ia berambisi menjadikan Tang Yin sebagai Raja, agar ia bisa menjadi sang istri.
Perang Akhir
Langkah terakhir Tang Yin menjadi Raja Feng adalah membunuh Zhong Tian, pengkhianat dan pembunuh raja terdahulu. Tang Yin beserta pasukannya dan Jendral Wu Mei pergi ke Provinsi Gaochuan.
Saat Tang Yin bersama pasukan panah gelap tiba di Provinsi Gaochuan, mereka diserang oleh pasukan Zhong Tian yang dipimpin oleh Zhui Feng. Zhui Feng merupakan ahli dari Kota Shenchi (Master para Spiritualis). Kondisi medan yang tidak menguntungkan membuat Tang Yin mengalami kerugian, salah satunya adalah gugurnya Jendral Jiang Mo. Meski begitu Zhui Feng pun juga mengalami luka berat sehingga dia meninggalkan medan perang.
Setelah beberapa lama, akhirnya Tang Yin berhasil menguasai Provinsi Gouchan, milik adik Zhong Tian. Namun Tang Yin menyadari bahwa Zhong Tian sekali lagi telah pergi ke Istana barunya. Sesampai di Istana baru, Tang Yin terkejut, yang berada di dalamnya bukanlah Zhong Tian, melainkan Xuan Zhen Zhi, master spiritualis dari 500 tahun yang silam yang merupakan musuh dari Yan Li (Pemberi kekuatan gelap kepada Tang Yin).
Fakta bahwa selama ini, Xuan Zhen Zhi masih hidup selama 500 tahun lebih, memicu kembali jiwa Yan Li di dalam tubuh Tang Yin. Menurut Yan Li, alasan Xuan Zhen Zhi dapat hidup lebih dari 500 tahun karena menggunakan jurus pengorbanan atau bergonta ganti tubuh dan kini ia ingin menyerap tubuh dan kekuatan milik Tang Yin. Itu lah sebabnya setelah mengetahui kabar Tang Yin, Xuan Zhen Zhi memperalat Shenchi dan membantu Zhong Tian memberontak dan mengkudeta raja. Pada Akhirnya semuanya hanya dimanfaatkan oleh Xuan Zhen Zhi.
Namun karena Xuan Zhen Zhi datang dengan bukan tubuh asli melainkan menggunakan tubuh Zhong Tian yang sangat lemah, ia tidak dapat bertarung dengan Tang Yin yang telah berevolusi setelah bersatu jiwanya dengan Yan Li dan ia juga gagal mempengaruhi Tang Yin. Akhirnya Xuan Zhen Zhi kembali ke tempat asalnya dan mengembalikan tubuh Zhong Tian yang telah terbakar.
Akhir Sesi Pertama
Tang Yin kembali bersama Qiu Zhen, Shanguan Yuanrang dan Pasukan Panah Gelap. Semua orang menyambut Tang Yin di gerbang kerajaan Feng. Terdapat satu orang yang hadir ingin menjatuhkan Tang Yin, Ia adalah mantan Perdana Menteri Liang Xing. Namun dekrit kekaisaran pun tiba bersama Yue Tian yang menobatkan Tang Yin sebagai Raja Feng yang baru.
Dibawah pemerintahan Tang Yin, kerajaan Feng pun kembali pulih berangsur-angsur. Selain mengurusi kerajaan, Tang Yin kembali mengunjungi tempat-tempat dimana dulu ia berperang. Tang Yin juga berziarah ke makam rekan-rekan perjuangannya di medan perang. Akhir part cerita Tang Yin akhirnya kembali bertemu dengan Puteri Yin Rou.



